Apakah kalian penggemar gel polish manicure? Jika iya, informasi ini akan berguna untuk memahami gel polish lebih dalam. Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh klien sebelum manikur gel polish diantaranya; Apa sih bedanya gel polish dengan polish biasa? Atau, apakah kalau sering memakai gel polish kuku mudah rusak? Dan juga, apakah gel polish mengandung bahan kimia berbahaya dan aman untuk ibu hamil?
Regular nail polish vs. gel polish
Formula gel polish berbeda dengan polish/kutek biasa dari segi bahan dasar dan ketahanan. Regular nail polish atau kutek biasa umumnya terbuat dari berbagai pigment warna, nitrocellulose dan adhesive polymer. Nail polish biasa kira-kira bertahan di kuku sampai dengan 2 minggu dan mudah dihapus dengan acetone. Sedangkan gel polish terbuat dari bahan dasar monomer dan oligomers yang bertekstur seperti liquid gel yang dapat mengeras saat terekspos dengan sinar UV atau LED.
Gel polish mempunyai tekstur lebih tebal dan keras diatas kuku, sehingga sangat awet dan dapat bertahan sampai 4 minggu lebih tanpa somplak ataupun rusak. Inilah mengapa banyak klien manikur yang beralih ke gel polish. Proses pengeringan gel polish juga lebih cepat daripada kutek biasa dengan menggunakan UV/LED lamp; umumnya hanya membutuhkan 60 detik untuk mengeringkan tiap lapisan gel polish.
Apakah gel polish merusak kuku?
Banyak dari kalian yang masih ragu untuk mencoba gel polish karena takut kuku menjadi tipis ataupun rusak, padahal gel polish tidak menyebabkan hal tersebut!
Kuku yang menjadi tipis akibat selalu sering menggunakan gel polish bukan disebabkan oleh kandungan dari gel polish, namun dikarenakan proses gel removal (penghapusan gel) yang dilakukan kurang tepat. Gel polish memang tidak bisa dihapus dengan acetone melainkan harus dikikir (file off) menggunakan file dan buffer. Seringkali, pada proses kikir ini nailist menggunakan file (kikiran) yang terlalu kasar sehingga menghilangkan bukan hanya lapisan gel polish namun lapisan kuku asli. Sehingga banyak klien yang kuku nya menjadi lebih tipis setelah beberapa kali melalui proses removal gel ini.
Tak perlu khawatir, nailist Dandelion sudah terlatih untuk melakukan proses gel polish removal dengan semestinya sehingga kuku klien tidak akan menjadi tipis! Dandelion juga baru saja merilis gel polish terbaru tahun 2021 yaitu The Gel Bottle Inc atau TGB (brand gel polish ternama asal Inggris); dimana proses removal nya tidak perlu sampai mengikis kuku asli. Sehingga kuku asli klien akan tetap kuat dan bisa tetap panjang tanpa patah dan rapuh.
Dandelion memperkenalkan TGB di 2 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta dan Surabaya. Semenjak September 2021 lalu, telah banyak klien Dandelion yang telah mencoba dan memberikan reviews positif selama menggunakan gel polish dari The Gel Bottle (TGB). Review terbanyak mengatakan gel TGB sangat awet sehingga membuat kuku asli mereka menjadi kuat dan tumbuh panjang.
Apakah gel polish mengandung bahan kimia berbahaya? Amankah untuk ibu hamil?
Klien memang harus waspada terhadap kandungan nail polish karena memang sebagian produsen masih menggunakan bahan kimia berbahaya di dalam produk mereka. Bahan kimia berbahaya yang umunya terkandung di dalam nail polish (kutek biasa maupun gel) antara lain: dibutyl phthalate (DBP), toluene, dan formaldehyde (atau yang sering disebut '˜toxic trio'™). Selain bersifat karsinogen, kandungan ini juga dapat menyebabkan gangguan hormon dan kanker.
Dandelion menggunakan gel polish merek The Gel Bottle Inc atau TGB (brand gel polish ternama asal Inggris) dan Nailberry (brand Halal polish asal Inggris) yang kedua nya bebas dari 12 bahan-bahan kimia berbahaya (toxic-free). Seluruh nail polish dan gel polish yang digunakan di Dandelion juga aman untuk wanita hamil.
Read More
Dari pelayanan yang berkelas hingga pilihan treatment yang beragam, keempat lash studio ini wajib...
Dandelion menyediakan Full Body Waxing treatments menggunakan bahan premium dari Paris - Cirépil...
Seperti yang kalian tahu, beberapa kebiasaan kita sehari-hari telah disesuaikan sebagai bentuk pe...